Selasa, 17 April 2012

7 ALASAN ALKITAB SAJA TIDAK CUKUP

Tiang Penopang dan Dasar Kebenaran (1Tim 3:15)

Saudaraku, ada 7 alasan kenapa Alkitab saja tidak cukup untuk membimbing kita kepada Kebenaran:

1. Yesus, Para Rasul, dan Alkitab tidak pernah mengajarkan apalagi mempraktekkan Sola Scriptura (hanya Alkitab saja sebagai satu-satunya acuan untuk mencari kebenaran).
2. Berdasarkan sejarah kekristenan selama 1.500 tahun, Gereja di seluruh dunia tidak pernah mengandalkan hanya Alkitab saja untuk menemukan kebenaran dan menetapkan ajaran-ajaran iman, melainkan juga Tradisi Apostolik (Firman Lisan). Sejak munculnya Martin Luther pada abad ke-16, barulah gereja-gereja yg memisahkan diri dari Gereja Katolik mempraktekkan apa yang namanya Sola Scriptura, dan akibatnya semakin terpecah belah lah mereka menjadi ribuan denominasi.
3. Alkitab itu sendiri sukar dipahami (2Pet 3:16). Sehingga perlu untuk ditafsirkan dengan benar oleh Gereja yang mendapat khusus dari Kristus (Mat 16:19, 18:18, 28:20). Karena Alkitab sendiri melarang penafsiran secara pribadi lepas dari bimbingan Gereja (2Pet 1:20-21, 3:16).
4. Tidak semua Firman Tuhan itu dicatat dalam Kitab Suci (Yoh 20:25). Sehingga kita tidak mungkin bisa menemukan kejelasan penuh tentang ayat-ayat Alkitab dan kebenaran-kebenaran yang diwahyukan TUHAN kalau kita hanya berpegang kepada Alkitab saja, melainkan juga Tradisi Lisan (2 Tes 2:15).
5. Alkitab bukanlah standar Kebenaran, melainkan Gereja (1Tim 3:15). Jadi segala ajaran yang timbul dalam Tubuh Kristus / Gereja harus diukur dan diputuskan oleh Gereja sendiri; mana yang benar dan mana yang salah. Gereja berwenang untuk menolak dan mengekskomunikasi bahkan mengutuk ajaran-ajaran yang sesat.
6. Jumlah kitab dalam Alkitab (kanon Kitab Suci) ditentukan oleh Gereja. Dari mana Anda tahu jumlah total kitab Perjanjian Baru ada 27 kitab? Terus mengapa Injil Maria Magdalena, Injil Filipus, Injil Petrus dan Injil Yudas yag heboh pada zaman Gereja mula-mula tidak masuk ke dalam Perjanjian Baru? Siapa yang meng-eliminasi kitab-kitab ini? Apakah Alkitab sendiri memberitahu Anda bahwa Perjanjian Baru totalnya harus berjumlah 27 kitab? Tdk bukan! Kita hanya mengetahuinya dari ajaran Gereja Katolik dan Tradisi Apostolik.
7. Kebenaran Alkitab sepenuhnya hanya bisa disingkapkan oleh Roh Kudus melalui Kuasa Mengajar (Magisterium) dalam Gereja Katolik. Roh kudus pertama-tama tidak dimaksudkan untuk dicurahkan hanya kepada individu-individu saja. Lalu mereka seolah-olah secara individu hanya dengan membaca Alkitab bisa mengetahui kebenaran secara mutlak. Tidak, bukan demikian cara kerja Roh Kudus! Roh Kudus dicurahkan ke seluruh Gereja dan tinggal di dalam Gereja secara menyeluruh! Gereja adalah Tubuh Kristus (1Kor 12:27); dan Roh Kudus adalah Jiwa-Nya. Maka Roh Kudus itu tinggal dan bersemayam di dalam Tubuh Kristus (Gereja) sepenuhnya dan seutuhnya. Oleh sebab itu Roh Kudus sebagai Roh Kebenaran (Yoh 16:13) hanya memimpin Tubuh Kristus secara utuh kepada seluruh kebenaran. Hanya Tubuh Kristus yang utuh yang bisa mengetahui Kebenaran secara penuh! Barangsiapa yang memisahkan diri dari keutuhan Tubuh Kristus, jangan berharap bisa memperoleh pewahyuan secara penuh dan lengkap tentang Kebenaran.

Minggu, 15 April 2012

Kuasa Mengajar Gereja Dalam Memutuskan Kebenaran


Gereja Katolik memang telah mendapat Kuasa Mengajar ini dari Yesus sendiri (Mat 28:20). Kuasa Mengajar ini dinamakan Magisterium. Dengan menggunakan otoritas (kuasa mengajar) ini maka Gereja Katolik berwenang dan dapat menafsirkan Kitab Suci dengan benar. Kalau kita melihat dewasa ini ada banyak gereja dan denominasi yang memiliki tafsiran Alkitab yang berbeda-beda seturut dengan pandangan dan ajaran dari gerejanya masing-masing. Nah, tafsiran Alkitab dari gereja mana yang harus kita percayai? Tentu saja lebih masuk akal kalau kita mengikuti tafsiran Alkitab dari Gereja yang didirikan oleh Kristus sendiri. Sungguh sangat beresiko mengikuti tafsiran Alkitab dari sebuah gereja atau denominasi yang baru muncul di abad modern ini. Sedangkan Gereja Katolik berdiri teguh sebagai satu-satunya Gereja yang berusia paling tua dalam sejarah; bahkan lebih tua dari Alkitabnya sendiri. Karena pada masa yang lalu Gereja Katolik lah yang menyeleksi dan mengeleminasi macam-macam kitab yang mengakui dirinya sebagai tulisan suci dari para rasul. Sebutlah beberapa kitab diantaranya; seperti Injil Yudas yang fenomenal dan Injil Barnabas yang kontroversial. Mana kitab yang boleh masuk dalam Alkitab dan mana yang tidak, bukankah Gereja Katolik yang memutuskan? Artinya Gereja Katolik lah yang menentukan mana kitab yang termasuk ke dalam Firman Tuhan dan mana yang bukan Firman Tuhan. Sehingga Alkitab edisi komplit seperti yang kita miliki sekarang ini adalah hasil keputusan dan ketentuan yang telah ditetapkan oleh Gereja Katolik pada masa-masa yang lampau. Bagaimana mungkin Anda hanya menerima Alkitab hasil keputusan Gereja Katolik, namun menolak mengakui otoritas yang dimiliki oleh Gereja Katolik dalam memutuskan kebenaran?


Minggu, 25 Maret 2012

Asal Usul Alkitab


 
Dari sejak semula para rasul memberitakan Firman Tuhan lewat mulut ke mulut, secara lisan..Inilah Firman Lisan yg dikenal dengan istilah Tradisi Apostolik. Para Rasul tentu saja tidak membawa Alkitab ke segala tempat yang mereka kunjungi ketika mereka memberitakan Injil. Firman itu dipercayakan Kristus kepada Gereja untuk dipelihara dan diberitakan ke segala penjuru bumi secara lisan. Kristus tidak memberikan perintah kepada murid-Nya untuk menulis Alkitab. Namun Ia memberikan perintah untuk memberitakan Injil kepada segala bangsa secara lisan. Maka bangsa-bangsa lain MENDENGAR pemberitaan Injil dan menjadi percaya. "Jadi, iman timbul dari pendengaran, dan pendengaran oleh firman Kristus." (Roma 10:17). Perhatikan! Iman timbul dari pembacaan... Oh, bukan! Yang benar ialah iman timbul dari PENDENGARAN. Dari mulut masuk ke dalam kuping, kemudian baru masuk ke dalam hati! Inilah Firman Lisan yang diberitakan oleh Para Rasul, yang akhirnya mengkristal dalam Tradisi Apostolik yang dipelihara dan dilestarikan oleh satu-satunya Gereja di muka bumi ini, yaitu Gereja Katolik. Sebab hanya Gereja Katolik yang menyimpan dan memelihara Firman Lisan sakaligus juga Firman Tulisan. Itulah Alkitab dan Tradisi! Tradisi melengkapi Alkitab dan Alkitab meneguhkan Tradisi! Kedua-duanya diterima dan diakui Gereja Katolik sebagai Firman Tuhan. Kedua-duanya juga berasal dari sumber yang Apostolik; artinya bersumber dari ajaran para rasul. Alkitab Perjanjian Baru merupakan tulisan-tulisan Para Rasul Kristus. Demikian juga dengan Tradisi yang merupakan ajaran-ajaran lisan yang diturunkan oleh Para Rasul kepada Gereja. Gereja Katolik lah yang memutuskan jumlah kanon Kitab Suci, yakni daftar kitab-kitab mana saja yang boleh diterima dan diakui sebagai Firman Tuhan. Sehingga sekarang ini kita memiliki Kitab Suci yang berjumlah total 73 kitab; dengan perincian 46 kitab Perjanjian Lama dan 27 kitab Perjanjian Baru.



Rabu, 14 Maret 2012

Bahaya Menafsirkan Alkitab Secara Pribadi


Untuk mengerti dan memahami isi Alkitab tidaklah cukup hanya memohon bimbingan Roh Kudus saja, melainkan juga memerlukan bimbingan Gereja. Mengapa perlu pendampingan Gereja? Bukankah setiap orang percaya memiliki Roh Kudus yang akan membimbingnya ke dalam seluruh kebenaran (Yoh 16:13)? Tepat sekali, Roh Kudus memang membimbing umat Allah ke dalam seluruh kebenaran. Itu betul! Akan tetapi kenyataannya begitu banyak orang yang membaca Alkitab, namun tetap tidak bisa sampai kepada kebenaran. Mengapa begitu? Karena satu orang membaca ayat yang satu secara harafiah, sementara orang yang lain membacanya secara simbolis. Kemudian lagi ada yang membacanya secara mitologis seperti orang yang membaca cerita dongeng. Ada lagi yang membacanya secara yuridis seperti kitab hukum dan undang-undang. Bahkan ada pula yang membacanya secara puitis, dramatis dan romantis seperti membaca novel percintaan. Yang lain lagi secara historis dan akademis seperti buku pelajaran sekolah dan traktat kuliah. Selanjutnya masih ada pula yang membaca Alkitab secara ekonomis demi mencari keuntungan bagi dirinya sendiri, atau secara politis untuk menunjang suatu sistem pemerintahan.



Coba kita lihat, ada begitu banyak gereja dewasa ini degan beraneka ragam ajarannya. Bahkan ada gereja yang terang-terangan dicap sesat oleh mayoritas gereja Kristen. Anda pasti pernah mendengar bahwa ada gereja yang disebut sebagai gereja setan. Mengapa hal itu terjadi? Semuanya itu terjadi karena kita salah dalam membaca dan menafsirkan Alkitab. Sebenarnya Santo Petrus sudah memperingatkan kita dalam suratnya: "Yang terutama harus kamu ketahui, ialah bahwa nubuat-nubuat dalam Kitab Suci tidak boleh ditafsirkan menurut kehendak sendiri, sebab tidak pernah nubuat dihasilkan oleh kehendak manusia, tetapi oleh dorongan Roh Kudus orang-orang berbicara atas nama Allah." (2Pet 1:20-21). Bahkan di dalam surat yang sama Petrus mengingatkan kita bahwa Kitab Suci itu sukar difahami, dan org yg tdk teguh imannya dan tdk memahaminya, memutarbalikkannya menjadi kebinasaannya sendiri (2Pet3:16). Ini sungguh suatu bahaya yang serius. Yaitu keliru dalam membaca dan menafsirkan Kitab Suci sebagaimana yang dijelaskan oleh sahabat kita Stefanus Sofronius Suhengki dalam video rekaman ini.

Kamis, 08 Maret 2012

Apakah Alkitab Adalah Satu-Satunya Firman Tuhan?


Basilika Santo Petrus, Vatican

Di video sebelumnya kita sudah dijelaskan bahwa Firman Tuhan itu tidak terbatas, sebab Firman Tuhan itu adalah Yesus sendiri (Yoh 1:1,14). Yesus adalah Tuhan, maka tentu saja Tuhan tidak terbatas. Namun identitas Yesus sebenarnya adalah Firman Allah (Why 19:13). Karena itu Firman Allah juga tidak terbatas. Firman Tuhan yang tidak terbatas itu tidak mungkin bisa ditampung dalam Alkitab seluruhnya; meskipun tebalnya mencapai 2000 halaman.


Nah ada banyak hal yang dipraktekkan umat Katolik tidak dicatat dalam Alkitab secara harafiah, misalnya berdoa rosario, membuat Tanda Salib, merayakan Natal dan Paskah, memajang patung Yesus dan Maria di dalam Gereja, dll. Tapi bukan berarti semuanya itu bertentangan dengan Firman Tuhan. Karena kebenaran tentang Firman Tuhan itu sepenuhnya diwahyukan kepada Gereja. Oleh sebab itu, Gereja tahu mana yang benar dan mana yang salah. Gereja mengerti dan paham terhadap Firman Tuhan, mana yang boleh dan mana yang tidak; mana yang diizinkan dan mana yang dilarang. Sebab Gereja adalah tiang penopang dan dasar kebenaran (1Tim 3:15). Jadi apabila Gereja mewajibkan umatnya untuk merayakan Natal dan Paskah, tentu kita sebagai umat Katolik harus menaatinya.

Nah, lalu bagaimana dengan Akitab? Alkitab memang berisi Firman Tuhan. Tapi tidak semuanya. Kan masih ada Tradisi para Rasul yang melengkapi Alkitab. Tradisi yang berasal dari  para rasul itulah yang kita namakan Firman Lisan. Kedua-duanya, baik Alkitab maupun Tradisi diterima oleh Gereja Katolik sebagai Firman Tuhan. Jadi tinggal dua hal ini; Firman Lisan dan Firman Tertulis. Firman Lisan adalah Tradisi Apostolik, dan Firman Tertulis adalah Kitab Suci. Kedua-duanya sama derajatnya dan sama martabatnya, yaitu sebagai Firman Tuhan. Akhirnya, marilah kita dengarkan nasihat dari Santo Paulus; "Sebab itu, berdirilah teguh dan berpeganglah pada ajaran-ajaran yang kamu terima dari kami, baik secara lisan, maupun secara tertulis." (2 Tesalonika 2:15).

Salah Kaprah Tentang Firman Tuhan


Kebanyakan orang begitu saja menyamakan Alkitab dengan Firman Tuhan. Walaupun pendapat ini ada benarnya, namun tidak sepenuhnya tepat. Karena anggapan ini telah membuat banyak orang salah kaprah tentang Firman Tuhan sehingga mereka menganggap Alkitab adalah satu-satunya Firman Tuhan; dan mereka tidak akan mau menerima kalau Firman Tuhan itu ada di tempat lain. Mereka bersikeras bahwa Alkitablah satu-satunya Firman Tuhan. Mana mungkin Firman Tuhan itu bisa ditemukan di tempat lain? Oh ya?? Siapa yang bilang begitu? Apakah Alkitab berkata demikian? Kalau ya, di mana ayatnya? Hayo, saya menantang semua orang yang punya pandangan demikian: di mana ayatnya yang mengatakan bahwa Firman Tuhan itu hanya ada di dalam Alkitab, atau Alkitab adalah satu-satunya Firman Tuhan?


Lalu apa bedanya Firman Tuhan dengan Alkitab? Apakah Alkitab bukan Firman Tuhan? Tentu saja Alkitab adalah Firman Tuhan, cuman bukan satu-satunya Firman Tuhan. Alkitab adalah Firman Tuhan yang tertulis. Akan tetapi tidak semua Firman Tuhan itu tertulis dalam Alkitab. Apakah semua yang Yesus katakan dan yang Ia perbuat tertulis di dalam Alkitab? Tentu saja tidak! Alkitab sendiri yang menjadi saksi akan hal ini. Yohanes Rasul mencatat dalam ayat terakhir Injilnya; "Masih banyak hal-hal lain lagi yang diperbuat oleh Yesus, tetapi jikalau semuanya itu harus dituliskan satu per satu, maka agaknya dunia ini tidak dapat memuat semua kitab yang harus ditulis itu." (Yohanes 21:25). Nah, sudah jelas bukan bahwa masih banyak... ya masih banyak sekali hal-hal lain lagi yang diperbuat oleh Yesus, namun tidak tercatat dalam Alkitab. Kalau yang diperbuat Yesus saja tidak bisa semuanya dicatat dalam Alkitab, apalagi hal-hal lain yang dikatakan-Nya? Bukankah setiap hari Yesus ngomong dan semua perkataan yang keluar dari mulutnya juga termasuk Firman Tuhan? Apakah para rasul mampu mencatat semua perkataan dan sabda-sabda Yesus? Tidak bukan!

Minggu, 04 Maret 2012

Dua Sahabat Katolik Mulai Berkarya



Dua Sahabat adalah dua orang pemuda katolik yang bersemangat dalam mempelajari iman katolik lewat studi kitab suci, yang gaulnya kita sebut aja bible study. Mereka sudah menjalin persahabatan selama 13 tahun, dimana mereka berdua merasa cocok satu sama lain karena menemukan kesamaan-kesamaan hobi, talenta, dan kerinduan dalam pencarian akan kebenaran. Dua sahabat ini sudah berteman dari masa SMA sampai sekarang sudah menjadi bapak keluarga. Tapi pertemanan mereka tidak pernah terputus, justru semakin memperkuat tali persahabatan mereka dengan iman, kasih, kesetiaan, dan harapan. Tentu saja sudah banyak asam garam, pahit dan manis yang sudah ditelan oleh kedua sahabat demi menemukan suatu visi yang sama sebagai warna persahabatan dalam iman akan Yesus Kristus.

Dari satu peristiwa ke peristiwa berikutnya, belajar dari pengalaman dan dalam persekutuan, dua sahabat menciptakan satu visi untuk kemajuan Kerajaan Allah di bumi pertiwi serta berbagi ilmu dan pengetahuan akan kebenaran. Yaitu mewartakan kebenaran-kebenaran tentang Injil Kerajaan Allah lewat video-video rekaman yang di-post-kan ke YouTube supaya semua insan yang beriman dapat menemukan inspirasi dan sarana untuk mempelajari atau setidak-tidaknya sebagai ekstrakurikuler dalam pendalaman iman ataupun pendalaman kitab suci. Sungguh generasi pembaca yang kutu buku semakin menurun di abad ini. Revolusi dunia dan teknologi sudah menciptakan internet sebagai media yang canggih dan praktis serta dapat diakses oleh semua lapisan masyarakat. Generasi ini lebih haus akan informasi yang cepat dan up-to-date daripada generasi-generasi sebelumnya. Namun karena kecanggihan teknologi dan segala sesuatu yang serba instant dan cepat, maka bertebaranlah dan merabaklah berbagai informasi yang menyesatkan dan menjerumuskan umat manusia. Oleh sebab itu, dua sahabat bermaksud mewartakan kebenaran iman yang mungkin belum begitu populer di dunia maya. Arus dunia yang semakin kuat tidak boleh menghanyutkan kebenaran-kebenaran Sabda Allah. namun sebaliknya, Sabda Allah harus tetap berjaya dan menembus relung-relung hati semua insan dalam berbagai media.

Nah, kedua sahabat menyadari perkembangan dunia dan era globalisasi yang dalam sekejab bisa mengubah seorang pengamen jalanan menjadi seorang penyanyi tenar. Dengan sekali klik sebuah informasi penting dari Indonesia bisa sampai ke Amerika dalam hitungan detik. Perkembangan teknologi memang semakin pesat. Mengapa Gereja harus ketinggalan? Mengapa kita tidak memanfaatkan sarana yang canggih ini untuk mewartakan Sabda Allah? Itulah pergumulan kedua sahabat bertahun-tahun, dan akhirnya kedua sahabat sepakat untuk menelurkan karya-karya pewartaan lewat media yang mudah diakses dan nyaman ditonton oleh generasi ini. Sebab generasi sekarang sudah beralih dari generasi pembaca menjadi generasi penonton. Proses belajar mengajar juga akan lebih mudah dengan menonton film atau video-video presentasi yang mendidik. Inilah proyek pertama kedua sahabat dalam kerja sama yang kompak demi kemajuaan Injil Kerajaan Allah di Indonesia. Video-video Dua Sahabat dalam blog ini bisa juga Anda tonton secara on-line di YouTube.

Harapan dua sahabat supaya materi-materi dalam format video yang disajikan di sini dapat menumbuhkan iman sesama saudara di dalam Kristus serta dapat pula menjadi referensi bagi mereka yang mencari informasi tentang iman dan ajaran-ajaran Gereja Katolik langsung dari sumber yang benar bukan dari kata orang atau dari media-media sekuler. Sebab ajaran yang benar tentu saja harus bersumber dari Gereja yang Satu, Kudus, Katolik, dan Apostolik. Demikianlah harapan dua sahabat! Semoga materi-materi presentasi ini bermanfaat bagi Anda! Tuhan Yesus memberkati saudara!

Salam Damai Kristus dari Dua Sahabat!