Minggu, 15 April 2012

Kuasa Mengajar Gereja Dalam Memutuskan Kebenaran


Gereja Katolik memang telah mendapat Kuasa Mengajar ini dari Yesus sendiri (Mat 28:20). Kuasa Mengajar ini dinamakan Magisterium. Dengan menggunakan otoritas (kuasa mengajar) ini maka Gereja Katolik berwenang dan dapat menafsirkan Kitab Suci dengan benar. Kalau kita melihat dewasa ini ada banyak gereja dan denominasi yang memiliki tafsiran Alkitab yang berbeda-beda seturut dengan pandangan dan ajaran dari gerejanya masing-masing. Nah, tafsiran Alkitab dari gereja mana yang harus kita percayai? Tentu saja lebih masuk akal kalau kita mengikuti tafsiran Alkitab dari Gereja yang didirikan oleh Kristus sendiri. Sungguh sangat beresiko mengikuti tafsiran Alkitab dari sebuah gereja atau denominasi yang baru muncul di abad modern ini. Sedangkan Gereja Katolik berdiri teguh sebagai satu-satunya Gereja yang berusia paling tua dalam sejarah; bahkan lebih tua dari Alkitabnya sendiri. Karena pada masa yang lalu Gereja Katolik lah yang menyeleksi dan mengeleminasi macam-macam kitab yang mengakui dirinya sebagai tulisan suci dari para rasul. Sebutlah beberapa kitab diantaranya; seperti Injil Yudas yang fenomenal dan Injil Barnabas yang kontroversial. Mana kitab yang boleh masuk dalam Alkitab dan mana yang tidak, bukankah Gereja Katolik yang memutuskan? Artinya Gereja Katolik lah yang menentukan mana kitab yang termasuk ke dalam Firman Tuhan dan mana yang bukan Firman Tuhan. Sehingga Alkitab edisi komplit seperti yang kita miliki sekarang ini adalah hasil keputusan dan ketentuan yang telah ditetapkan oleh Gereja Katolik pada masa-masa yang lampau. Bagaimana mungkin Anda hanya menerima Alkitab hasil keputusan Gereja Katolik, namun menolak mengakui otoritas yang dimiliki oleh Gereja Katolik dalam memutuskan kebenaran?


Tidak ada komentar:

Posting Komentar