Gereja Katolik memang telah mendapat Kuasa Mengajar ini dari Yesus sendiri (Mat 28:20). Kuasa Mengajar ini dinamakan Magisterium. Dengan
menggunakan otoritas (kuasa mengajar) ini maka Gereja Katolik berwenang dan
dapat menafsirkan Kitab Suci dengan benar. Kalau kita melihat dewasa ini ada
banyak gereja dan denominasi yang memiliki tafsiran Alkitab yang berbeda-beda
seturut dengan pandangan dan ajaran dari gerejanya masing-masing. Nah, tafsiran
Alkitab dari gereja mana yang harus kita percayai? Tentu saja lebih masuk akal
kalau kita mengikuti tafsiran Alkitab dari Gereja yang didirikan oleh Kristus
sendiri. Sungguh sangat beresiko mengikuti tafsiran Alkitab dari sebuah gereja
atau denominasi yang baru muncul di abad modern ini. Sedangkan Gereja Katolik
berdiri teguh sebagai satu-satunya Gereja yang berusia paling tua dalam
sejarah; bahkan lebih tua dari Alkitabnya sendiri. Karena pada masa yang lalu Gereja
Katolik lah yang menyeleksi dan mengeleminasi macam-macam kitab yang mengakui dirinya
sebagai tulisan suci dari para rasul. Sebutlah beberapa kitab diantaranya;
seperti Injil Yudas yang fenomenal dan Injil Barnabas yang kontroversial. Mana
kitab yang boleh masuk dalam Alkitab dan mana yang tidak, bukankah Gereja
Katolik yang memutuskan? Artinya Gereja Katolik lah yang menentukan mana kitab
yang termasuk ke dalam Firman Tuhan dan mana yang bukan Firman Tuhan. Sehingga
Alkitab edisi komplit seperti yang kita miliki sekarang ini adalah hasil
keputusan dan ketentuan yang telah ditetapkan oleh Gereja Katolik pada
masa-masa yang lampau. Bagaimana mungkin Anda hanya menerima Alkitab hasil
keputusan Gereja Katolik, namun menolak mengakui otoritas yang dimiliki oleh
Gereja Katolik dalam memutuskan kebenaran?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar