Dari sejak semula para rasul memberitakan Firman Tuhan lewat
mulut ke mulut, secara lisan..Inilah Firman Lisan yg dikenal dengan istilah
Tradisi Apostolik. Para Rasul tentu saja tidak membawa Alkitab ke segala tempat
yang mereka kunjungi ketika mereka memberitakan Injil. Firman itu dipercayakan
Kristus kepada Gereja untuk dipelihara dan diberitakan ke segala penjuru bumi
secara lisan. Kristus tidak memberikan perintah kepada murid-Nya untuk menulis
Alkitab. Namun Ia memberikan perintah untuk memberitakan Injil kepada segala
bangsa secara lisan. Maka bangsa-bangsa lain MENDENGAR pemberitaan Injil dan
menjadi percaya. "Jadi, iman timbul dari pendengaran, dan pendengaran oleh
firman Kristus." (Roma 10:17). Perhatikan! Iman timbul dari pembacaan... Oh,
bukan! Yang benar ialah iman timbul dari PENDENGARAN. Dari mulut masuk ke dalam
kuping, kemudian baru masuk ke dalam hati! Inilah Firman Lisan yang diberitakan
oleh Para Rasul, yang akhirnya mengkristal dalam Tradisi Apostolik yang
dipelihara dan dilestarikan oleh satu-satunya Gereja di muka bumi ini, yaitu
Gereja Katolik. Sebab hanya Gereja Katolik yang menyimpan dan memelihara Firman
Lisan sakaligus juga Firman Tulisan. Itulah Alkitab dan Tradisi! Tradisi
melengkapi Alkitab dan Alkitab meneguhkan Tradisi! Kedua-duanya diterima dan
diakui Gereja Katolik sebagai Firman Tuhan. Kedua-duanya juga berasal dari
sumber yang Apostolik; artinya bersumber dari ajaran para rasul. Alkitab Perjanjian
Baru merupakan tulisan-tulisan Para Rasul Kristus. Demikian juga dengan Tradisi
yang merupakan ajaran-ajaran lisan yang diturunkan oleh Para Rasul kepada
Gereja. Gereja Katolik lah yang memutuskan jumlah kanon Kitab Suci, yakni
daftar kitab-kitab mana saja yang boleh diterima dan diakui sebagai Firman
Tuhan. Sehingga sekarang ini kita memiliki Kitab Suci yang berjumlah total 73
kitab; dengan perincian 46 kitab Perjanjian Lama dan 27 kitab Perjanjian Baru.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar